Driscoll vs. Charlemont, Oct. 28, 1899 |
"Savate" sendiri dalam bahasa Perancis berarti "sepatu lama/sepatu tua". Kemungkinan Savate adalah satu-satunya bentuk olahraga kickboxing di dunia yang petarungnya mengenakan sepatu selama pertandingan. Petarung putera, disebut dengan Savateur. Sedangkan petarung puteri disebut dengan Savateuse.
Diperkirakan Savate mulai matang menjadi sebuah sistem pertarungan yang lebih rapi, sejak 125 tahun silam. Di abad 17 dan 18, Savate merupakan bentuk perkelahian jalanan, yang mengutamakan kaki sebagai senjata. Petarung Savate biasanya mengenakan sepatu yang cukup kuat dan berat. Dimungkinkan para petarung-petarung Savate di masa itu memang kebanyakan adalah para buruh kasar atau preman-preman di pelabuhan, sehingga mereka kerap menggunakan sepatu yang berat, kuat, dan tahan bila tertimpa benda yang berat. Savate pertama kali diakui di Marseille, pelabuhan penting di selatan Perancis. Awalnya dari bentuk pertarungan jalanan, hingga akhirnya lambat laun menjadi sistem pertarungan yang lebih matang.
Sekitar tahun 1820 beberapa teknik terbaik dari petarung-petarung Savate dikumpulkan dan diklasifikasi sehingga akhirnya menjadi sebuah bentuk beladiri yang lebih rapi, yang dsebut dengan Savate. Pada waktu itu sebuah sekolah untuk belajar Savate, dibuka di Paris. Banyak masyarakat yang akhirnya tertarik untuk mempelajari seni pertarungan ini, sehingga akhirnya kemudian bermunculan Savate makin berkembang melalui sekolah-sekolah Savate.
Saat ini Savate menjadi salah satu olahraga kickboxing yang berasal dari Perancis dan sudah dipertandingkan dalam even-even olahraga. Dengan tetap mempertahankan kekhasannya, para petarung Savate masa kini tetap mengenakan sepatu, sekalipun tidak lagi seberat sepatu para petarung Savate masa silam.